Ia berkata kondisi badan pesawat Sriwijaya Air itu musnah berantakan. Edi mengatakan serpihan pesawat ditemukan di kedalaman lebih kurang 16 meter.
“Puing-puingnya kecil-kecil. Hampir sama persis kejadiannya seperti Lion Air,” istilah beliau saat ditemui di tengah perairan Kepulauan Seribu pada Ahad, (10/01/2021).
Edi menceritakan, jarak pandang di bawah permukaan air cukup bagus. Edi menganggap badan pesawat itu hancur sampai serpihan karena jatuh dalam keadaan cepat dan kondisi laut yang dangkal. Soalnya, pesawat yg berada di dasar laut sudah tak berbentuk lagi.
“Pesawat hancur. Tinggal serpihan-serpihan. Mohon maaf kami belum bisa menemukan jenazah yang utuh,” ujar Edi.
Tim penyelam dari Komando Pasukan Katak Tentara Nasional Indonesia AL sebelumnya menemukan sejumlah potongan bagian daging yg diduga tubuh korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ182. Penemuan itu berada pada kawasan perairan Kepulauan Seribu pada Ahad pagi, 10 Januari 2021. Sampai dengan kabar itu dibuat, setidaknya ada dua kali potongan daging dievakuasi ke kapal sea rider.
Selain itu, tim dari SAR Basarnas jua terlihat mengangkat potongan daging dan dimasukkan kedalam kantong mayat. Seorang penyelam menyampaikan, kesulitan menemukan jenazah utuh karena bangkai pesawat tercecer di bawah laut.
Sebelumnya, tim Kopaska juga menemukan sejumlah puing-puing dari pesawat Sriwijaya Air di lokasi yang sama. Menurut pantauan media, beberapa puing seperti life vest, pecahan ban, serta kabel-kabel.
Terlihat juga ada sobekan pakaian berwarna pink. Dan pula sobekan lempeng yang diduga badan pesawat tadi. Diangkut juga bagian berbentuk kerucut yang juga diduga bagian pesawat.
Saat ini tim penyelam dari sejumlah satuan TNI AL, Basarnas, dan tim sar lainnya masih melakukan penyelaman buat mencari serpihan lainnya.
Serpihan tadi dibawa oleh kapal sea rider untuk disimpan di KRI Kurau. Nantinya kapal tersebut akan membawa serpihan yang ditemukan ke Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sumber: tempo.Co