Ternyata Ada yang Lebih Ngeri dari Covid!, Para Ilmuwan Ungkap ini -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Ternyata Ada yang Lebih Ngeri dari Covid!, Para Ilmuwan Ungkap ini

| July 29, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-07-30T04:10:28Z
Ternyata Ada yang Lebih Ngeri dari Covid!, Para Ilmuwan Ungkap ini


Jakarta, Revolusi.co - Siapa sangka dampak perubahan iklim ke depan menjadi kekhawatiran para ilmuwan di dunia. Saat ini dunia memang sedang dilanda pandemi Covid-19 yang belum mereda tapi, bencana masa depan justru dianggap lebih mengerikan terkait iklim.


Sebanyak 14 ribu ilmuwan dunia menyebut bahwa Bumi saat ini mendekati titik kritis iklim yang sangat mengkhawatirkan. Mengutip Al Jazeera, para peneliti itu menandatangani sebuah inisiatif yang menyebut bahwa negara-negara secara konsisten gagal mengatasi eksploitasi berlebihan terhadap Bumi, dimana mereka menggambarkannya sebagai akar penyebab krisis.


"Kami mencatat lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam bencana terkait iklim, termasuk banjir di Amerika Selatan dan Asia Tenggara, gelombang panas dan kebakaran hutan yang memecahkan rekor di Australia dan AS, dan topan yang menghancurkan di Afrika dan Asia Selatan," tulis pernyataan ilmuwan itu yang diunggah di jurnal BioScience.


Sebanyak 14 ribu ilmuwan dunia menyebut bahwa Bumi saat ini mendekati titik kritis iklim yang sangat mengkhawatirkan.


Mengutip Al Jazeera, para peneliti itu menandatangani sebuah inisiatif yang menyebut bahwa negara-negara secara konsisten gagal mengatasi eksploitasi berlebihan terhadap Bumi, dimana mereka menggambarkannya sebagai akar penyebab krisis.


"Kami mencatat lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam bencana terkait iklim, termasuk banjir di Amerika Selatan dan Asia Tenggara, gelombang panas dan kebakaran hutan yang memecahkan rekor di Australia dan AS, dan topan yang menghancurkan di Afrika dan Asia Selatan," tulis pernyataan ilmuwan itu yang diunggah di jurnal BioScience pada hari Rabu (28/7/2021).


Sri Mulyani Juga Khawatir Berat


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap ancaman yang perlu dikhawatirkan bagi seluruh negara di dunia yang selain pandemi Covid-19. Itu adalah perubahan iklim.


"Climate change adalah global disaster yang magnitude-nya diperkirakan akan sama seperti pandemi Covid-19," ujarnya.


Menurutnya, yang membedakan dari kedua bencana ini adalah Covid-19 muncul tanpa peringatan dan penyebarannya sangat cepat hingga ke seluruh negara di dunia. Pandemi juga mengubah kebiasaan manusia karena mobilitas harus dibatasi.


Sedangkan, perubahan iklim adalah ancaman bencana yang nyata di kemudian hari berdasarkan penelitian oleh para ilmuwan di dunia. Sama seperti pandemi, perubahan iklim juga tidak bisa dihindari oleh semua negara.


Sebab, makin suatu negara membangun maka mobilitas akan semakin tinggi dan penggunaan energi semakin besar, maka tekanan bagi sumber daya alam menjadi makin sangat nyata,


"Sama seperti pandemi, tidak ada satu negara yang bisa escape atau terbebas dari ancaman climate change. Bahkan sama seperti pandemi, negara yang paling tidak siap dari sisi sistem kesehatannya, dari sisi kemampuan fiskalnya, dari sisi disiplinnya dan dari kemampuan untuk mendapatkan vaksin dan melakukan vaksinasi mereka mungkin akan terkena paling berat dampaknya dari pandemi," kata dia.


Dengan kondisi dampak yang akan sama besar dengan Covid-19, maka seluruh negara di dunia juga perlu mempersiapkan kebijakan untuk memitigasi dampaknya. Termasuk Indonesia sebagai salah satu negara besar dari sisi geografinya, jumlah penduduk dan size ekonominya di antara negara G20.


"Oleh karena itu seluruh dunia sekarang berikhtiar untuk menghindarkan dampak katastropik dari climate change ini. Dan momentum ini bahkan meningkat dalam beberapa pertemuan pemimpin dunia," tegasnya.


Sumber: CNBC Indonesia



Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
×
Berita Terbaru Update