Gara-gara Dikeroyok Senior,Organ Liver Polisi Muda Terbelah, Polda Jabar: Kasus Masuk Tahap Penyelidikan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Gara-gara Dikeroyok Senior,Organ Liver Polisi Muda Terbelah, Polda Jabar: Kasus Masuk Tahap Penyelidikan

| August 09, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-08-10T01:00:48Z
Gara-gara Dikeroyok Senior,Organ Liver Polisi Muda Terbelah, Polda Jabar: Kasus Masuk Tahap Penyelidikan
Kuasa Hukum Bripda Daniel Haposan menunjukkan bukti foto bekas pemukulan dan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh sesama anggota Subditdalmas Polda Jawa Barat, saat paparan kasus ke wartawan di Bandung, Senin (9/8/2021). Bripda Daniel Haposan adalah anggota yang baru sebulan dilantik di Kesatuan Subditdalmas Polda Jawa Barat angkatan ke- 45. Ia diduga dianiaya seniornya, angkatan 44. (KOMPAS.com)

BANDUNG, Revolusi.co - Kasus penganiayaan terhadap Polisi muda oleh seniornya hingga organ livernya terbelah kini dalam penyelidikan Polda Jabar.


Polisi muda tersebut yakni Bripda Daniel Haposan, anggota Subditdalmas Polda Jawa Barat angkatan ke-45, sementara seniornya diduga dari angkatan ke-44. 


Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago membenarkan telah ada laporan terkait kasus dugaan pemukulan dan pengeroyokan yang menimpa Bripda Daniel Haposan.


Menurut dia, kasus tersebut telah ditangan Propam Polda Jabar dan sudah masuk tahap penyelidikan.


"Propam sudah bergerak dan bekerja, jadi sekarang sedang berupaya mengusut tuntas kejadian kemarin itu. Sekarang sedang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkait kejadian ini," ujar Erdi dilansir dari  Kompas.com, Senin (9/8/2021). 


Bripda Daniel Haposan adalah anggota yang baru sebulan dilantik di Kesatuan Subditdalmas Polda Jawa Barat angkatan ke-45.


Dugaan penganiayaan tersebut telah dilaporkan ke Polda Jawa Barat dengan nomor laporan LP/A/661/VII/2021/SPKT.DIT.SAMAPTA/POLDA JABAR pada tanggal 31 Juli 2021.


Harus jalani operasi besar dua kali


Bengar Sihombing, paman dari korban mengatakan, sejak dirawat di RS Sartika Asih, Kota Bandung sejak tanggal 28 Juli 2021, Bripda Daniel Haposan harus dioperasi sebanyak dua kali.


"Dua kali operasi besar, yang pertama itu pendarahan sampai terbuang 2 liter darah," ujar Bengar saat ditemui di di Jalan Lengkong, Kota Bandung, Senin (9/8/2021).


Lebih lanjut Bengar menjelaskan, menurut penjelasan dokter yang merawat keponakannya, akibat pukulan di daerah perut yang diterima Bripda Daniel Haposan, organ liver atau hati korban mengalami kerusakan hebat.


"Dugaan saat operasi pertama itu livernya pecah. Tapi waktu di operasi kedua ketahuan kalau livernya ternyata terbelah," tuturnya.


Masih menurut dokter, Bengar mengatakan jika Bripda Daniel Haposan tidak boleh melakukan kegiatan berat selama tiga bulan bahkan bisa lebih.


"Istirahat total minimal 3 bulan dan tidak bisa bekerja keras dulu. Kita bersyukur ada perbaikan fisik dan ada rencana pulang nanti (Senin) sore," akunya.


Kuasa hukum duga korban dipukul pakai benda tumpul


Sementara itu, Hotma Agus Sihombing, kuasa hukum dari Bripda Daniel Haposan mengatakan, pihaknya tidak percaya jika korban hanya dipukul menggunakan tangan kosong.


Menurut dia, hal tersebut bisa dilihat dari luka memar memanjang di perutnya.


"Kita menduga dipukul menggunakan benda tumpul. Pemukulan dilakukan lebih dari satu orang menurut pengakuan dari korban kepada kami," paparnya.


Sumber: kompas.com




Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
×
Berita Terbaru Update